Tuesday, March 29, 2022

MATAHARI TENGGELAM DI LAUTAN

Matahari Tenggelam

Saat saya Melakukan Perjalanan dari Kota Besar Surabaya Menuju ke Pulau Madura, Mengendarai Motor Melewati Jalan Besar dan Gang gang Kecil Agar Cepat Sampai dan Menghindari Macet di Saat Liburan, Melewati Perkampungan di Kota Besar yang Bersih dan Tertata Rapi Trotoar Bersih tak ada Gerobak Pkl dan Parkir Kendaraan yang Semrawut di Sini.

Hingga Saya Sampai di Pelabuhan Perak Surabaya, Memasuki Loket dan Membeli Tiket/Karcis Buat Naik Kapal Feri.

Antri Berjejer Mobil dan Motor dan Para Pejalan Kaki Mengantri Memasuki Kapal Feri .

Sesampainya di Dalam Kapal Feri Saya Mencari Tempat yang Nyaman untuk Istirahat Melepaskan Penat Memandangi Lautan dan Cahaya Matahari yang Mulai Redup Tenggelam Serasa Tenggelamnya di Dasar Lautan Yang Biru.












Cahaya Matahari Sore hari Berwarna Kuning Merah dan Agak Sedikit Putih,, Indah di pandang sambil ku minum secangkir kopi Hitam yang Tadi Aku Beli di Pedagang yang Menjajahkan di Dalam Kapal. 
Indah nya Sore ini Terasa otak dan Pikiran yang Seharian atau Bahkan Sebulan Sibuk Dengan Aktifitas Bekerja Menjadi Fresh Memandang Depur Ombak Air Laut dan Matahari Tenggelam Sore ini.

Friday, March 25, 2022

Wirausaha





Dunia Wirausaha banyak cerita dan lika liku nya, Dari yang pahit hingga yang manis. 

wirausaha membuka gerai makanan, toko sembako, dan masih banyak yang lainnya. Terkadang kendal ekonomi untuk permodalan dan ada yang punya modal tapi tekat nya Kurang Bulat,, di goreng dadakan 😁


mempunyai usaha buka toko sendiri banyak kisah dan cerita dari pembeli/pelanggan, ada yang enak beli cash dan ada yang tidak enak jika ada yang hutang 🤦 semuanya telah aku rasakan, dari yang pura pura lupa bawa uang, ada juga yang pura pura uang nya kurang, dan ada pula yang sengaja ngutang tanpa malu dengan alasan belum gajian, nanti awal bulan atau nanti hari sabtu saya bayar. Tidak tau nya mereka kabur entah ke mana 🤣 


di dunia wirausaha kita harus kuat iman dan istiqomah agar usaha/daganggan kita tetap buka dan awet berjualan, urusan modal bisa di cari sambil bekerja yang lainnya.


itu dulu tulisan ku,, masih banyak lagi tentang tulisan ini, nanti saya sambung lagi. saya mau ngopi☕ dulu‼️


Saturday, March 19, 2022

Tahun 2015

 Perjalanan

Waktu itu, Pada tahun 2015 saat saat susah perEkonomian melanda usaha ku dan membuat ku harus bertekat merantau ke Jakarta.









Tepatnya di Hari Rabu Menjelang Ashar Saya Berangkat Dari Rumah menuju ke Stasiun Kereta Api Pasar Turi, Masuk Stasiun Dengan Perasaan Hati yang sedih tapi tidak Membuat ku Menjadi Layu.

Semangat ku Untuk Memperbaiki Ekonomi Untuk Keluarga dan Usaha ku Kelak nanti.

Kereta mulai Berbunyi dan Ku mencari gerbong Nomer Empat yang Tiket nya Telah aku beli, Duduk di Bangku Sambil Menghela Nafas Menjadikan ini Sebagai Pelajaran dan Pengalaman Hidup yang tak Pernah Terlupakan.


Kereta Api Sudah Mulai Berangkat Meninggalkan Kota Kelahiran ku yang Penuh Dengan Kenangan, Merantau Beberapa Bulan Untuk Mencari Rejeki yang Lebih Baik di Ibu Kota Jakarta.


Aku Habiskan Detik demi Detik Duduk di Bangku Kereta Api, Dengan Hati Bergejolak Bahwa Saya Bisa Terlepas dan Teratasi Semua Masalah Hidup ini Dengan Indah.


Mata Begitu Berat Terasa Ngantuk dan Capek Badan Memikul Beban Hidup yang Aku Alami, Karena Tak ada KeDua Orang Tua yang Aku Peluk Saat ini, Bapak Ibu Semoga Sampean Berdua Bahagia di Alam Sana, Kami Anak Anak mu Selalu BerDoa dan Pantang Menyerah Mengarungi Keras dan Indahnya Hidup. 


Saturday, May 2, 2020

Secangkir Kopi Hitam





Saat kita masih kecil "jaman dahulu" Bersama kawan kawan.

Bermain di alang alang samping sekolahan kadang juga bermain di area kampus di dekat rumah.

Memanjat pohon keres dan memetik buahnya untuk di kumpulkan lalu kita bawa ke area perkemahan di semak belukar alang alang.

Kenakalan kami juga terkadang melewati batas! Tapi kita dulu masih kecil belum punya rasa takut atau rasa bersalah.

Masa kecil dulu terasa bahagia dan ceria karena belum memikirkan beban hidup seperti saat ini, Saat kita sudah tumbuh dewasa dan tau akan permasalahan dan cobaan hidup.

Masa kecil dulu yang kita tahu pagi berangkat ke sekolah, Sepulang sekolah kita bermain bersama kawan kawan.

Pulang ke rumah jam makan siang dan terkadang berangkat bermain lagi hingga sore hari menjelang magrib.

Bermain kelereng, Lempar gelang karet, Berenang di sawah dan masih banyak lagi.

Sekarang kita semua sudah tumbuh dewasa dan ada juga yang sudah menikah tinggal di kota yang berbeda beda, Jauh di perantauan dan ada juga yang masih di kota yang sama seperti dulu.

Kawan ku.. Semoga kita semua sehat selalu dan di pertemukan, Ngobrol bercanda melepas rindu sambil menikmati secangkir kopi hitam.


Friday, May 1, 2020

Perempatan Terminal Tahun 1998


Ini cerita di masa lalu tahun 1998 di dunia antah berantah.




Pada suatu malam yang ramai di perempatan jalan raya sebelah terminal, Terdapatlah sebuah lampu rambu rambu lalu lintas, Atau lampu merah di samping kiri terminal.

Berjalanlah dari arah utara empat orang pemuda dengan membawa gitar dan kecrekan alat buat mencari uang, Ngamen di lampu merah.

Empat pemuda ini baru menginjak kan kaki nya di area tersebut, Di sebuah kawasan yang rawan akan preman dan kekuasaan jalanan.

Empat pemuda ini mulai mengamen di lampu merah sisi kiri terminal, Beberapa hari mereka ngamen di situ aman dan baik baik saja.

Pada esok malam nya datanglah segerombolan pemuda dari kampung sekitar, Yang ingin merebut kawasan lampu merah daerah terminal.

Terjadilah perdebatan yang ujung ujungnya baku hantam berkelahi, Antara empat pemuda pengamen dan segerombolan orang orang yang ingin merebut kawasan itu.

Ada yang membawa balok kayu, Ada juga yang membawa senjata tajam, Empat pemuda pengamen ini tidak gentar melawan mereka, Meskipun dengan kosong dan senjatanya hanya gitar yang ada di tangannya.

Bak buk bik bug.. Terjadilah pertarungan sengit di antara mereka! Dan segerombolan orang orang itu pada kabur berlarian dan terjatuh meninggalkan kawasan lampu merah terminal.

Pada akhirnya para pengamen ini mampu melawan mereka dan mempertahan kan area lampu merah terminal.

Empat pemuda ini lalu beraktifitas kembali melanjutkan bernyanyi di setiap mobil yang berhenti di lampu merah.

Siap menerima apa pun resiko dan masalahnya, Jika ada yang mengusik area mereka mencari nafkah di lampu merah terminal.

Perempatan Terminal Tahun 1998

Ini cerita di masa lalu tahun 1998 di dunia antah berantah. Pada suatu malam yang ramai di perempatan jalan raya sebelah terminal...