Pada suatu malam selepas magrib, Terjadilah perkelahian di kampung bojong kenyot!
Di dalam cerita dan tulisan ini kejadian nyata, Nama orang dan nama kampung di samarkan!
Si udin duduk bersama kawan kawannya duduk santai bercanda di warung kopi.
Tiba tiba datanglah segerombolan orang orang empat sepeda motor, Kurang lebih delapan orang turun dari motor.
Menghampiri si udin di warung, Tanpa basa basi langsung menghajar si udin.
Si udin yang tak tau apa apa binggung dan ingin bicara ada apa kok mukulin saya, Mereka tidak mengasih kesempatan untuk bicara, Mereka terus memukuli membabi buta.
Terdengarlah keramaian itu di telinga si Ujang kakanya si udin.
Ujang bergegas menghampiri adiknya dan bertanya kepada orang orang itu, Ujang bertanya baik baik tapi malah mereka bilang tidak usah ikut campur.
Orang orang itu bilang katanya si udin ngambil motor anaknya di suatu daerah.
Ujang yang tak tega melihat udin di pukuli meminta menghentikan pukulan yang di hantam kan ke udin.
Tapi mereka semua tak menghiraukan permintaan si ujang.
Ujang pun marah melawan mereka dengan tangan kosong, Orang orang itu membawa senjata tajam tapi si ujang tidak gentar.
Ujang di pukul dengan berutal sama mereka! Ujang pun melawannya dengan tangan kosong dan membalas mereka dengan tendangan dan pukulan dari ujang.
Mereka mengeroyok si ujang dua orang memegangi tangan si ujang dan yang satu orang lagi memukul perut si ujang.
Ujang menahan perutnya dari pukulan itu, Tersungkurlah ujang di aspal.
Orang orang kampung hanya melihat saja tak ada yang berani membantu atau melerai perkelahian di malam itu.
Si ujang teriak dan berkata kepada masyarakat dan teman nya, Nyali kalian semua gocik/cemen dan tega nga ada yang membantu aku dan adik ku.
Setelah bak bik buk baku hantam, Lalu datanglah pak rt dan melerai perkelahian di malam itu.
Lalu kami semua di bawa ke rumah pak rt dan pak rt bertanya duduk masalah sebenarnya? Tapi mereka selalu berargumen bahwa motor anaknya di rampas si udin.
Dan si udin yang tidak bersalah pun juga bilang saya tidak pernah ngambil motor dan pada hari itu juga saya di rumah.
Lalu kita semua di bawa ke polsek agar lebih jelas masalahnya apa dan siapa yang salah.
Sesampainya kita semua di polsek dan si ujang dan si udin di temani pak rt di kampungnya.
Di intrograsi lah kita semua para tersangka dan si korban, Tentunya korban di dalam peristiwa ini adalah si udin dan si ujang.
Pak polisi bertanya kepada si tersangka, Apa benar yang merampas motor mu si udin? Dan bagaimana ciri ciri orang yang merampas motor mu?
Jawaban dari si tersangka membuat pak polisi dan orang orang di dalam kantor itu tertawa.
Kata si tersangka yang mengambil motornya rambutnya gondrong/panjang, Kalo rambut panjang di sini juga banyak kata pak polisi.
Lalu di panggillah ada empat orang yang berambut gondrong/panjang di polsek itu, Pak polisi bilang ke tersangka, Ini ada empat orang yang berambut panjang kamu pilih yang mana?
Dan pada akhirnya mereka para tersangka mengaku memang salah orang dan meminta maaf ke pada si udin.
Si udin yang tidak terima di pukulin hingga kepalanya berdarah dan lebam menantang si tersangka berduel jangan maen keroyokan.
Si tersangka ciut nyalainya tidak berani berduel sama si udin, Dan hanya berkata maaf dan maaf dari mulutnya.
Dan di dalam kantor polisi itu para tersangka meminta damai saja.
Dan kita si udin si ujang dan pak rt semua warga yang ikut di polsek ambil keputusan untuk menuntut para tersangka dengan uang dan kurungan penjara yang sesuai hukum negara.
Lalu si udin dan si ujang berangkat ronsen dan visum ke rumah sakit atas perintah pak polisi, Agar ada bukti yang lebih kuat untuk menuntut para tersangka.
Dan singkat cerita para tersangka di tahan di polsek tapi nga tau berapa lama? Karena kita semua pulang setelah selesai semuanya.
Pagi hari pun datang, Si udin dan ujang bangun tidur, Si udin bengkak di kepala dan wajah, Dan si ujang tangan kanan nya bengkak segedeh gajah! Karena di buat menangkis besi yang di pukulkan ke arah si ujang malam itu.