Monday, May 2, 2022

LEBARAN DI PERANTAUAN



Hari minggu malam yang meriah terdengar di seluruh penjuru speaker mesjid dan dari rumah rumah warga, Suara gema Takbir  berkumandang. 


Allāhu akbar.. Allāhu akbar.. Allāhu akbar..


La ilaha illallahu wallahu akbar, Allahu akbar walillāhil-hamd. (3 kali)


Allahu akbar kabira walhamdulillahi katsīrā, wasubhānallāhi bukratawwa ashīllā.


La ilaha illallahu wala na’budu illa iyyah, mukhlishina lahuddin, walaw karihal-kafirun,


La ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a’azza jundah, wahazamal-ahzāba wahdah.


La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar walillahil-hamd.


Hati ini terasa sedih ingin pulang kampung tapi siapa yang saya tuju bapak ibu telah tiada dan aku di perantauan selama lima tahun belum pulang kampung semenjak menikah dan hingga ada pandemi corona 19 melanda dunia.


Tapi saya selalu bahagia bersama istri ku dan keluarga kecil ku yang ceria nan selalu bahagia.



No comments:

Post a Comment

Perempatan Terminal Tahun 1998

Ini cerita di masa lalu tahun 1998 di dunia antah berantah. Pada suatu malam yang ramai di perempatan jalan raya sebelah terminal...